Makanan di kota Palembang

 

Makanan Di Kota Palembang


  • Pempek


Hampir semua orang pastinya sudah pernah mencoba pempek. Sajian ini terbuat dari daging ikan dan sagu, yang kemudian dimodifikasi dengan tambahan tahu, udang, telur dan lainnya. Pempek kemudian disajikan dengan saus khusus, yang terbuat dari campuran gula merah, cabe, bawang putih, garam dan udang ebi. Dari bahannya, membayangkannya saja sudah luar biasa, apalagi saat mencobanya.

  • Mie Celor

Mi celor adalah hidangan mi yang berasal dari kota Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Kata "celor" dalam bahasa Melayu Palembang bermakna direndam ke dalam air panas, kemudian mi dicampur kuah santan dan kaldu udang yang kental dan gurih dan disajikan dengan pelengkap seperti telur rebus, tauge, dan kucai. 

  • Kue Delapan Jam


Nah, kalau kamu sedang mencari oleh-oleh Palembang kamu bisa beli kue delapan jam. Kue ini memiliki rasa yang manis dan legit yang bisa membuat kamu ketagihan.

Kue delapan jam diolah dengan mencampurkan telur, gula, susu kental manis, dan mentega. Kemudian, dipanggang selama 8 jam agar kue matang dengan sempurna.

  • Sambal Tempoyak


Sambal tempoyak durian merupakan masakan olahan durian yang berasal dari daerah Palembang, Sumatera Selatan. Terbuat dari campuran cabai, fermentasi durian, dan juga bawang. Mempunyai citarasa yang asam, gurih, dan juga pedas. Selain itu, sambal tempoyak durian ini sangat cocok menjadi bumbu dasar masakan dengan bahan utama ikan.

  • Tekwan
https://sumsel.suara.com/amp/read/2021/02/28/111328/resep-tekwan-khas-palembang-yang-enak

Tekwan adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari campuran daging ikan dan tapioka, yang dibentuk berupa bulatan kecil-kecil, dan disajikan dalam kuah udang dengan rasa yang khas. Biasanya pelengkap tekwan adalah sohun, irisan bengkoang dan jamur, serta ditaburi irisan daun bawang, seledri, dan bawang goreng. 

  • Roti Koing

Roti koing adalah roti berbentuk bulat dan sedikit keras khas masyarakat Palembang.

Dahulu roti koing termasuk penganan yang dibuat secara tidak sengaja.

Pasa zaman penjajahan, gula sulit didapatkan sehingga masyarakat Palembang membuat roti gandum tanpa gula yang disebut dengan roti koing.

Kini roti koing banyak ditemui di pasar-pasar tradisional di Palembang.

Cara mengonsumsi hidangan ini ialah dengan cara merendam roti koing ke dalam minuman panas. 

Komentar

Posting Komentar